Rabu, 15 April 2020

Sih Elis Janda perawan milki ku

CrownQQ - Elis Sih Janda kembang dari desa lestari ,Ia mengaku pernah menikah dengan suaminya hanya beberapa hari. Suaminya adalah seorang muslim yang sangat fanatik serta taat beragama. Elis bercertia panjang lebar padaku didepan kamar kost. Kost kost-an kecil sederhana terdiri dari beberapa lokal.

Sumpek. Kadang air di kamar mandinya sering macet. Saya masih dengan setia mendengarkan keluhnya yang ia alami selama ditinggal suami. Sejak saat itu pula ia dianggap oleh masyarakat resmi sebagai janda.

Saat ini pun Hujan pun mulai merintik seolah menawarkan diri untuk menghangatkan perbincanganku bersama elis. Sedikit demi sedikit suara elis semakin kecil.  suara terbagi dengan suara pukulan hujan menimpa atap seng kost itu, memasuki gendang telingaku.

Saya pun merapat ke depan wajah ayunya  agar lebih jelas lagi kudengar ceritanya. Menarik. Aku dibuat seolah tersihir mulut manisnya.

Tak sepatah katanya pun kulewatkan.“aku masih ingat betul hari pernikahan kami, jum,at sebelas desember. Suasanaya persis seperti sekarang. Hujan tak gerimis juga tak lebat. Jika boleh dikata hujan sepoi – sepoi.”

Hahahaha teriak ku tertawa basah saat menangkap kata katanya. Elis memang  orangnya humoris, Cerdas dan baik hati pula.

Kadang Pada saat saya sudah pulang dari kantor,kehujanan,tengah malam ia dengan rela Bagun dari mimpi indahnya  untuk membukakan pintu gerbang lalu membuatkanku secangkir kopi hitam.

Dia sangat  tau persis saya belum memiliki kekasih. Yang Dia tahu hanya aku pernah ditnggalkan menikah dengan wanita idamanku. Lalu setelah itu aku bertekad untuk tak bercinta lagi.

Kami berdua  dikata layaknya  sejoli tanpa berketerangan yang sah. Tak pernah saling nyatakan cinta hanya saja mata memandang seolah saling menawarkan rasa.

Bintik hitam dibawah matanya selalu saya lirik lebih awal sebelum ia membalas pandanganku. Salahkah aku jika memandangnya seperti itu tanyaku dalam hati.

Hujan sedikit mereda. Aku memperbaiki cara duduk ku dan handuk penutup badanku. Waktu itu saya memang  hendak masuk kamar mandi namun entah kenapa aku memandang keluar. Dari dalam kamar aku melihat bokong elis yang begitu indah. Ia menghadap halaman sambil memandangi gerimis – gerimis yang jatuh ke tanah. saya dekati dengan pelan dan berdiri disampingnya.

 Dia bahkan kaget melihat saya tak berbaju dan hanya bersarungkan handuk.Ia malah mengajakku duduk berbincang pada teras kost itu.Agen BandarQ

“Santoso suamiku. Ia pergi begitu saja. Tak boleh tidak. kehendak tuhan tak boleh ditentang. Aku harus mengikhlaskannya. Ia adalah sosok yang taat kepada tuhan. Ia bahkan menuntunku beribadah dengan rajin.

Saat seminggu setelah akad nikah ia meninggal karena kecelakaan lalulintas.Aku pun dikabarkan dari pihak rumah sakit bahwa nyawanya telah pulang. Tangisku mendidih darahku membeku. Janji yang telah kami ikrar terpotong nasib.

Saya BerJanji kepadanya bersamanya adalah menciptakan kehidupan di jalan yang diridahai Allah subhanahuwataala. Naas memang. Kami  berdua belum berperang dan membunuh ribuan syaithan dalam semalam. Semua itu hanya karena harus menunggu selama 40 hari dahulu. Dai bernazar ingin memiliki anak yang shaleh. Tetapi apa yang terjadi bukanlah semata tidak ku terima. Sayang sekali aku belum pernah merasakan nafkah batin itu sendiri”.

Sulit dipercaya memang seorang janda yang masih perawan. Saya pun kebingungan harus mendengarnya dengan cara bagaimana. Kakiku sudah terlalu lama mendengkur. Keram. Kucoba menggerak – gerakkannya perlahan. Aku pun semakin kasihan mendengarkan kisah kelam janda yang masih perawan.
Pukul berapa ini tanyaku. Seolah memutus ceritanya. Malam ini aku ada acara di rumah kerabatku. Ia akan merayakan ulang tahun pernikahannya. Aku tak boleh telat apalagi sampai tak datang.

Bisa- bisa kumis tipisnya itu segera menebal dan naik beberapa senti hanya sekadar melambangkan kemarahan kalau ku tak datang.Saya pun segera pamit ke kamar mandi dan ceritanya berahir.


Di tempat perayaan ulang tahun, aku menjadi sorotan penting. Cukup hanya diriku yang ganjil.

Yang lain pada berpasangan sambil memeluk mesra pendamping hidupnya.Kuliat arah kiri ada edo bersama sinta istrinya. Ia melambai lambaikan tangan.

Sepersekian detik ia menghampiriku.Disebelah kanan ada rudi yang memeluk putri sementra didepan ada Sih Alda teman SMA ku dulu menikah dengan Meri penduduk warga Negara asing.

Dan sangat Kebetulan memang kampong halamanya di gili meno.Wajar Dia dinikahi bule karena tanahnya yang strategis bagi para investor yang menggunakan politik cinta untuk mendapatkan tanah.

Sementara disebelah belakangku ada siapa bersama siapa mungkin. Alda sejak tadi mengerut ngerutkan alis seolah mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang menarik dibelakang. “ada apa” Kenapa? Tanyaku sambil menaikkan alisku pula. Ciye yang ditinggal sama yang dibelakang. Sebenarnya aku sudah tau apa yang dimaksud alda hanya saja aku sedikit penasaran bagaimana kabarnya sekarang. Domino99 Online Terbesar

Bagaimana rupanya sekarang, masihhkah seindah dahulu. Kuputar setengah badanku dan menoleh kebelakang. Ia pun menunduk seketika seolah ada benda jatuh dari langit – langit dan terheran. Padahal ia hanya membuang pandangan sebab malu pada diriku. Aku santai saja.

Detak jarum jam tak henti hentinya mengikuti getaran jantungku yang bergetar. Sudah terlalu lama aku merasakan asing karena tak ada pasangan.


Aku pikir aku harus segera keluar dari ruangan ini. tanpa pikir panjang kulangkahkan kaki berpamit kepada tuan rumah. Asal ada batang ku saja datang ke pestanya. Apa pula lah ada acara dansa – dansa segala. Ada yang tidak beres.

Selepasku menjabat tangan andre ia lekas bertanya kapan kau nikah. Aku hanya menjawab dengan senyuman sambil berkata tunggu saja undangan dariku setelah hujan dihatiku reda. Hahaahahaha tawanya meledak.

Keluar dari ruangan itu aku menuju ke bar. Aku memesan jack daniel’s mencoba merasakan kehangatan meneguk botol.

Dipingggir pantai aku masih bersandar di bawah pohon kelapa. Sepi. Jika aku mabuk berat disini lalu siapakah yang akan menolong diriku. Pikirku jangka panjang. Ah ternyata aku lebih dahulu tertidur daripada mabuk.

Hingga matahari pagi membangunkanku. “astaga aku haru ke kantor” tandasku sambil bergegas kembali ke kost.
***
Setiba saya di kost elis tengah berdiri didepan pintu kamarku. Aku tak tahu apa yang tengah ia lakukan, entah ia kuatir lantaran aku tak pulang semalam.

Atau entah ia masih mengigau lalu akan masuk ke kamar kostku dengan membawa mimpi semalam pernah beriijab kabul denganku.

Ah sudahlah. Mabuk hanya membuat pikiranku liar tak terkendali. Kan kucamkan ini kali terahir ku menyentuh minuman haram itu.

Aku masih berdiri di depan pintu gerbang sementara ia masih saja menggedor gedor kecil pintu itu. Mungkin ia mengira aku belum bangun.

Teng tanpa kata ku memberi isyarat memukul besi gerbang dengan batu kecil. Ia tak menghiraukan siapapun.

Kucoba mengetuk lebih keras lagi dan ahirnya dia melirik. Dia keget melihatku. Semerawut semalam usai mabuk ringan.

“Kau nginap di mana” namun tak ku jawab. Ia mencoba bertanya lebih tajam dan aku pun malah tak mampu menjawab.

“oh ia aku ijin numpang mandi di kamar mandimu” katanya toilet kamar mandiku sedang diperbaiki kata wali kost. Airnya sudah duputus sejak semalam dan sekarang sedang keing kerontang” tandasnya menambahkan.

Aku tak bisa mengelak, andai saja ia tak pernah ijab Kabul bersama santoso (alm) mungkin aku yang lebih awal menikahinya.
Dan akhirnya selama beberapa hari aku harus sekamar mandi dengan janda kembang yang mengaku masih perawan itu. Pada saat kubertanya kiranya ia mau menjadi pendampingku ia malah tersenyum dan tersipu malu “ mau menikah dahulu atau dikawini lebih awal?”tanyaku, ia tak menjawabku sama sekali.

Kalau – kalau ia bilang terserah pasti ku menjawan “ijab Kabul kan sudah kau laksana tinggal kawinnya saja yang belum” hahahahaha tawaku mematikan lampu yang terang. Daftar Agen BandarQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar